Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Perkembangan Intelektual
Pada
usia dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan
intelektual atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut
kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (seperti membaca, menulis,
dan menghitung).
Dalam
rangka mengembangkan kemampuan anak,maka sekolah dalamhal ini guru
seyogyanya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan
pertanyaan, memberikan komentar atau pendapat tentang materi pelajaran
yang dibacanya atau dijelaskan oleh guru, membuat karangan, menyusun
laporan.
Perkembangan Bahasa
Bahasa
adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara berkomunikasi, dimana pikirandan perasaan dinyatakan
dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat, atau gerak dengan menggunakan
kata-kata,kalimat, bunyi, lambang, gambar, atau lukisan. Dengan bahasa
semua manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia, alam sekitar, ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai moral atau agama.
Terdapat dua faktor penting yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :
- Proses jadi matang dengan perkataan lain anak itu menjadi matang (organ-organ suara/bicara sudah berfungsi) untuk berkata-kata.
- Proses belajar, yang berarti bahwa anak yang telah matang untuk berbicara lalu mempelajari bahasa orang lain dengan jalan mengimitasi atau meniru ucapan/kata-kata yang didengarnya. Kedua proses ini berlangsung sejak masa bayi dan kanak-kanak
Dengan dibekali pelajaran bahasa di sekolah, diharapkan peserta didik dapat menguasai dan mempergunakannya sebagai alat untuk :
- Berkomunikasi dengan orang lain
- Menyatakan isi hatinya
- Memahami keterampilan mengolah informasi yang diterimanya
- Berpikir (menyatakan gagasan atau pendapat)
- Mengambangkan kepribadiannya seperti menyatakan sikap dan keyakinannya.
Perkembangan Sosial
Pada
usia ini anak mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri
(egosentris) kepada sikap yang kooperatif (bekerja sama) atau
sosiosentris (mau memperhatikan kepentingan orang lain).
Berkat
perkembangan sosial anak dapat menyesuaikan dirinya dengan kelompok
teman sebayanya maupun dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Dalam
proses belajar di sekolah, kematangan perkembangan sosila ini dapat
dimanfaatkan atau dimaknai dengan memberikan tugas-tugas kelompok, baik
yang membutuhkan tenaga fisik maupun tugas yang membutuhkan pikiran. Hal
ini dilakukan agar peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan
dalam bekerja sama, saling menghormati dan betanggung jawab.
Perkembangan Emosi
Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan (pembiasaan). Dalam proses peniruan, kemampuan orang tua dalam mengndalikan emosinya sangatlah berpengaruh pada anak.
Emosi
merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam
hal ini termasuk pula perilaku belajar. Memgingat hal tersebut, maka
guru hendaknya mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi belajar
yang menyenangkan atau kondusif bagi terciptanya proses belajar mengajar
yang efektif. Upaya yang dilakukan antara lain :
- Mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan
- Memperlakukan peserta didik sebagai individu yang mempunyai harga diri
- Memberikan nilai secara objektif
- Menghargai hasil karya peserta didik
Perkembangan Emosional
Anak
mulai mengenal konsep moral pertama kali dari lingkungan keluarga. Pada
mulanya, mungkin anak tidak mengerti konsep moral ini, tapi lambat laun
anak akan memahaminya. Pada usia sekolah dasar, anak sudah dapat
mengikuti peraturan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan
sosialnya. Pada akhir usia ini, anak sudah dapat memahami alasan yang
mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat
mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah atau
baik-buruk.
Perkembangan Penghayatan Keagamaan
Pada masa ini, perkembangan penghayatan keagamaannya ditandai dengan ciri-ciri sebagaiberikut
Sikap keagamaan bersifat reseptif disertai dengan pengertian
- Pandangan dan paham ketuhanan diperolehnya secara asional berdasarkan kaidah-kaidah logika yang berpedoman pada indikator alam semesta sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.
- Penghayatan secara rohaniah semakin mendalam, pelaksanaan kegiatan ritual diterima sebagai keharusan moral.
- Periode usia sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya.
Perkembangan Motorik
Seiring dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang maka perkembangan motorik anak sudah terkoordinasi dengan baik.
Sesuai dengan perkembangan fisik (motorik) maka di kelas-kelas permulaan sangat tepat diajarkan :
- Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar
- Keterampilan dalam mempergunakan alat-alat olahraga
- Gerakan-gerakan untuk meloncat, berlari, berenang, dsb.
sumber : http://persadapendidikan.blogspot.com/2011/05/karakteristik-peserta-didik-usia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar