Melihat
arti kata dari Ice Breaking yaitu pemecah es atau secara harfiah adalah
pencair suasana, maka kegiatan ice breaking ini sesekali perlu
diciptakan oleh guru manakala situasi nampak sudah mulai menjenuhkan
mungkin juga kaku dan tegang, hingga jika situasi ini berlanjut maka
dikhawatirkan konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran lantas menurun
atau bahkan mungkin hilang.
Kegitan
ini dapat dilakukan di tengah-tengah proses pembelajaran manakala guru
melihat sebagian besar siswa mengantuk, lesu, tidak bersemangat dan lain
sebagainya, maka saat inilah guru dapat ambil langkah menciptakan games
untuk dapat mengembalikan perhatian, konsentrasi dan semangat siswanya.
Adapun jenis permainan bisa saja yang ada kaitannya dengan materi
pelajaran yang bersangkutan atau boleh jadi tidak ada hubungannya dengan
materi pelajaran. Tapi menurut saya sebaiknya kita memilih permainan
yang berkaitan dengan materi pelajaran, seperti dalam pembelajaran
matematika misalnya kita ciptakan tebak-tebakan jenis bilangan, jenis
bidang datar, jenis bangun ruang, atau siswa diminta mendemonstrasikan
cara paling cepat menyelesaikan operasi hitung. Tentu saja akan lebih
baik lagi jika guru menyiapkan reward juga. Sepertinya dengan cara ini
permainan akan memperoleh multi manfaat, selain mencairkan suasana juga
diharapkan akan memberikan pengalaman berharga dalam menambah wawasan
siswa.
Ice
breaking juga dapat dilakukan dalam tahap perkenalan di awal-awal
proses pembelajaran, misalnya pada kelas baru yang difasilitasi oleh
wali kelas. Sehingga kegiatan ini dapat menciptakan keceriaan, semangat
dan kesempatan untuk dapat saling mengenal antar warga kelas tersebut.
Setelah seluruh siswa diminta berdiri dan menyebutkan data-data penting
dirinya yang perlu diketahui oleh teman-teman dan wali kelasnya,
kemudian dibuat kelompok. Masing-masing kelompok diberi kesempatan
saling mengenal lebih dalam, salah satu caranya adalah permainan “Dua
kejujuran, satu kebohongan”. Masing-masing siswa menyebutkan dua hal
yang sebenarnya tentang dirinya dan satu hal yang tidak sebenarnya,
kemudian temannya pada kelompok tersebut mencoba menebak mana yang
sebenarnya dan apa yang tidak sebenarnya. Contoh : seorang siswa
mengatakan bahwa dirinya adalah penggemar sepak bola, punya hobby
menyanyi dan takut sekali akan kucing, kemudian teman dalam satu
kelompok itu bergilir menebak mana diantara tiga pernyataan tadi yang
benar dan mana yang tidak benar. Dengan cara ini diharapkan selain dapat
menciptakan suasana akrab, ceria juga semua siswa dapat lebih mengenal
teman-teman sekelasnya dengan lebih cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar